11/23/2012

Active Park Assist

Bicara mengenai teknologi pada dunia otomotive tentu tidak akan ada habisnya. Setiap kendaraan baru yang dikenalkan oleh produsen pasti menawarkan sesuatu yang baru, mulai dari design body, sistem penggerak, keamanan, kenyamanan, navigasi, dan lainnya. Ini tentunya menjadi sebuah keuntungan bagi para konsumen, yang mempunyai banyak pilihan dari kendaraan-kendaraan yang banyak ditawarkan.

Sudah lihat iklan "All New Ford Focus" di televisi? Kalau kita perhatikan dengan baik, kendaraan tersebut menawarkan beberapa fitur - fitur yang baru bagi penggunanya, salah satunya adalah "Active Park Assist". Teknologi yang juga digunakan pada beberapa pabrikan lainnya seperti Mercedes-Benz dan Lincoln. Disini saya akan berikan penjelasan umum alias tidak mengacu ke salah satu brand atau pabrikan.

Sebagai gambaran, coba perhatikan perbedaan antara kedua video berikut ini:

Tanpa Park Assist



Dengan Active Park Assist



Bagaimana? Di video yang pertama kita melihat cukup sulitnya si pengemudi memarkirkan mobilnya di space yang tersedia, konsentrasinya terbagi untuk melihat kondisi sekeliling kendaraan (depan, belakang, dan samping), posisi steering wheel, posisi selector lever transmisi, dan juga penekanan pedal gas dan rem. Sedangkan pada video yang kedua terlihat bagaimana si pengemudi mendapatkan kemudahan saat ia ingin memarkirkan kendaraannya, dengan menekan sebuah tombol, kendaraan akan mendeteksi apakah space parkir tersedia, bila space-nya cukup, maka si pengemudi hanya perlu menekan pedal gas atau rem dimana pergerakan steering wheel-nya diatur secara otomatis.

Display pada instrument cluster





Active park assist menggunakan sebuah sistem dasar ultrasonic dan  electric power steering  yang membantu memposisikan steering wheeel saat parkir parallel, menghitung besarnya sudut belok, dan memposisikan kendaraan ke tempat parkir yang telah terdeteksi.

Ultrasonic sensors




A       Sensor ultrasonic pada bumper depan (jarak)
B       Sensor ultrasonic pada bumper depan (jarak/space parkir)
D       Sensor ultrasonic pada bumper depan (jarak/space parkir)
C       Sensor ultrasonic pada bumper belakang (jarak)
A1     Bumper depan
C1     Bumper belakang
c       Jarak pengukuran 100 cm
d       Jarak pengukuran 400 – 450 cm
E       Jarak pengukuran 120 cm


Prinsip prosedur pengukuran:


a      Direct echo
b      Cross echo

1      Bumper
2      Bracket plat nomer
3      Sensor ultrasonic
4      Objek penghalang


Persyaratan

Agar space parkir dapat di deteksi oleh sistem, maka:

•    Selector lever transmisi harus berada di posisi ‘‘D“
•    Rem parkir tidak diaktifkan
•    Kecepatan kendaraan< 36 km/h
•    Parallel terhadap arah kendaraan
•    Space parkir setidaknya lebih lebar 150 cm dari kendaraan
•    Space parkir setidaknya lebih panjang130 cm dari kendaraan           


Bagaimana sistem ini bekerja ?




  1. Sistem ini bisa dioperasikan oleh pengemudi secara otomatis (pada Mercedes-Benz) atau secara manual (pada All New Ford Focus) dengan menekan tombol pada consule tengah, yang akan mengaktifkan sensor ultrasonic untuk mengukur dan mengidentifikasi tersedia atau tidaknya space parkir.
  2. Sistem meminta si pengemudi untuk menerima bantuan parkir (assist). Kemudian steering system akan mengambil alih pergerakan steering wheel dan memposisikan kendaraan ke space parkir yang tersedia. Pengemudi hanya perlu memposisikan selector lever dan menginjak pedal gas atau rem.
  3. Sistem selanjutnya akan mengeluarkan notifikasi visual dan suara untuk memberi instruksi dan memperingati pengemudi akan keberadaan object dibagian depan, belakang, dan samping kendaraan yang sedang diparkirkan. Walaupun steering wheel berputar secara otomatis, si pengemudi tetap bertanggung jawab atas keselamatan saat parkir, diamana ia juga dapat membatalkan bantuan dengan cara menahan pergerakan steering wheel.

Sumber informasi:

Mercedes-Benz

10/27/2012

Derawan - Maratua - Kakaban - Sangalaki

#Dream Jorney atau perjalanan impian, semua orang pasti punya impian melakukan perjalanan ke tempat-tempat terbaik di dunia. Dalam satu event "Dream Jorney, with Nescafe Indonesia" gw pernah mengutarakan keinginan gw untuk mengunjungi beberapa tempat di Indonesia, diantaranya titik paling barat di Indonesia (Sabang), titik paling timur (Merauke), satu dari dua danau unik di dunia (Kakaban, Kaltim), dan titik tertinggi di Indonesia (puncak Jaya Wijaya). Karena nasib gw yang waktu itu hanya sampai semi finalis, mimpi-mimpi tadi pun tidak sempat jadi kenyataan. Tapi, itu impian gw... dan gw merasa bertanggung jawab atas apa yang sudah gw impikan... *tsahhh!

Jumat, 12 Oktober 2012 pukul 05.00 pagi gw beserta 19 teman lainnya berangkat menuju Tarakan dengan menggunakan pesawat Lion Air. Setelah menempuh waktu 2 jam 15 menit, atau tepatnya pukul 08.15 (perbedaan waktu 1 jam) kami pun mendarat di Juwata International Airport Tarakan.



Dari bandara kami melanjutkan perjalanan dengan empat mobil sewaan menuju pelabuhan Tengkayu, jaraknya sekitar empat kilometer dan menempuh waktu kurang lebih 10 menit. Istirahat setengah jam, dan perjalanan kembali dilanjutkan. Pukul 09.45 kedua speed boat yang kami tumpangi berangkat menuju pulau Derawan, menurut motorist-nya waktu tempuh berkisar 2,5 - 3 jam tergantung kondisi gelombang laut. Perjalanan cukup seru, speed boat bergerak naik turun dan cuaca yang berkabut memaksa motorist terus melihat kearah GPS-nya. Tepat dua setengah jam perjalanan, kami pun sampai di penginapan.




Pulau Derawan

Pulau ini merupakan pulau persinggahan bagi semua pengunjung yang ingin mengekplorasi pulau-pulau lainnya (P. Sangalaki, P. Kakaban, P. Maratua, P. Gusung). Disini tersedia banyak penginapan, tempat makan, penyewaan alat snorkeling, diving, banana boat, boat, serta oleh-oleh atau souvenir.

Hari pertama di pulau Derawan, kami habiskan dengan berjalan menyelusuri pantai, main banana boat, foto sana-sini, sepak bola pantai, dan hunting sun set. Oh iya, dari teras penginapan pun kita bisa melihat dengan jelas beberapa penyu hijau berukuran cukup besar yang sesekali timbul ke permukaan.



Hari kedua, start dari jam 05.30, gw kembali menuju pantai untuk hunting sun rise. Tapi karena cuaca mendung, matahari gak bisa terlihat dengan jelas. Alternative-nya , jeprat-jepret sana-sini mulai dari gaya duduk, nyender, lompat, dan lari, haha...

Puas hunting foto, gw kembali ke penginapan, berharap  disediakan nasi uduk atau apalah tuk mengganjal perut yang sudah kosong. Tapi ternyata gak ada nasi, bubur ayam, mie goreng seperti yg gw harapkan. Penyedia penginapan hanya menyediakan teh manis, donat dan roti goreng isi kelapa... hadoooh !!!


Pulau Maratua


Jam 08.30 kami berangkat menuju pulau Maratua. Pulau yg luasnya 2,37 Ha, terlihat cantik dengan gradasi air laut tiga warna, bentangan pantai yang luas, serta jajaran pohon kelapa di sepanjang pulau. Pulau ini menawarkan spot diving yg sangat baik. Untuk pengunjung yg belum memiliki sertifikat diving, bisa mencoba snorkeling di depan dermaga. Tapi sayang banget, spot snorkeling di pulau ini jauh dari yang gw harapkan, keindahan bawah lautnya masih belum sepadan bila dibandingkan dengan P. Peucang di Ujung Kulon. Ya, memang sih, disini tuh yang terkenal spot" diving bukannya snorkeling :'-(



Pulau Kakaban

Pulau ini merupakan satu dari empat tempat perjalanan impian gw. Awalnya, gw tau tempat ini dari bukunya Trinity "The Naked Traveler 2" Bayangkan di Kakaban saking banyaknya ubur-ubur sehingga terasa seperti  berenang di dalam air cendol. Haha... tulisannya sukses ngeracuni pikiran gw. 

Mesin speed boat dimatikan, tali pengikat selesai ditambatkan. Kami berjalan di atas jembatan dermaga sepanjang kurang lebih 100 m. Di ujung jembatan, disambut papan ucapan "Selamat Datang di Pulau Wisata KAKABAN" yang tertempel di gapura kayu yang berdiri mengangkang. 



Dari point ini kami jalan menanjak melewati pos masuk dan kembali menanjak menelusuri ratusan anak tangga yg sudah disediakan. Wow... didepan sudah terlihat danau raksasa yang posisinya berada lebih tinggi dari pada permukaan air laut. Luaaas, lebih dari yg gw kira. Dari bibir danau, kami sudah bisa melihat dengan jelas ratusan ubur-ubur yang menghuni danau ini. Menurut informasi, ada 3 jenis ubur-ubur dan semuanya dari jenis yang tidak menyengat atau beracun. Lihat gambar dan videonya:





Benar-benar pengalaman yg gak bisa di lupakan, berenang dengan jutaan ubur-ubur di danau yang letaknya jauh dari peradaban modern... It's like a dream John !!!


Pulau Sangalaki


Perjalan dari pulau Kakaban ke pulau Sangalaki pun gak kalah mengesankan, di tengah perjalanan kami melihat sukumpulan ikan pari manta hitam atau lebih dikenal dengan Black Manta dengan berbagai ukuran mulai dari yang kecil sampai yang berukuran raksasa.


Saat sekelompok manta melintas disamping speed boat yang kami tumpangi, satu persatu dari kami pun menceburkan diri ke laut. Dan gw yg gak biasa melihat ukuran ikan yang sangat lebar, juga teringat kejadian yang menimpa Steve Erwin, kamera yang sudah gw arahkan ke sekelompok manta tadi tiba-tiba gw tarik lagi... bener-bener ciut pas 2 ekor manta raksasa berukuran yang lebarnya sekitar 4 m berenang-renang gak jauh dari bawah badan gw. Penasaran tapi takuuut, haha... tar klo gw dikira plankton kan repot !

Sekitar 20 menit menghabiskan waktu di spot ini, perjalanan kembali di lanjutkan. Pulau Sangalaki, yang luasnya 15,9 Ha merupakan surga bagi para penyelam. Ada 11 spot diving favorit di sekeliling pulai ini. Pulau ini juga dikenal sebagai pulau tempat penyu hijau bertelur, kita bisa melihat ke  penangkarannya dan juga bisa ikut melakukan pelepasan tukik alias anak penyu ke laut. Cukup dengan menggali dengan menggunakan tangan sampai kedalaman 40 -50 cm pada titik yang ditunjukkan kita bisa menemukan telur ataupun tukik yg baru menetas.


Di sepanjang garis pantainya, air laut berwarna biru muda bersatu dengan pasir putih halus dan bersih. Sangalaki, pulau yg memanjakan mata dengan keindahan alamnya. Hahhh, berharap suatu saat bisa kembali ke pulau-pulau eksotis disisi timur Kalimantan  ini... 

*tolong kabulkan doa anak yatim yg satu ini ya Allah... amiiin!!! 



10/20/2012

Gunung Bromo





Rencana ke Bromo hampir aja gagal gara" gw dan teman" dari BPI bimbang diantara dua pilihan "rafting di Pekalen atas atau Bromo. Ya mestinya dua"nya sih bisa disambangi, asalkan kita berangkat jauh lebih pagi dari pulau Sempu. Technical meeting dadakan yang diadakan di sebuah rumah makan akhirnya membuahkan keputusan "Bromo". Sesuai harapan... tujuan utama gw bela"in cuti tuh ya demi bisa ke Bromo, masalah destinasi lainnya (Pulau Sempu & Pekalen) itu cuma bonus ajaa...hehe.

Jam 23.00 rombongan berangkat menuju Probolinggo. Sekitar jam 02.00 sampai di Cemoro Lawang, sebagian besar teman" istirahat, dan sisanya "Rere n Yunce" sibuk mencari dan tawar menawar Jeep atau mobil bak terbuka yang nantinya akan kita gunakan untuk menuju Penanjakan dan Bromo. Di lokasi ini banyak banget pedagang yang menjajakan dagangannya, "mas, kupluknya mas... sarung tangan...kaos kaki mas... 

Sekitar jam 02.30 rombongan berangkat menuju Penanjakan dengan sebuah mobil bak sewaan seharga Rp.275.000,-. Disini serunya, posisi duduk mpet-mpetan yang gak jelas, kedinginan, kondisi jalan yang ajlut-ajlutan, memberikan satu pengalaman baru yang susah dilupakan, hehe... klo kata para backpacker bule sih "It's not about the destination, but the journey" *prettt !!!

Sampai di Penanjakan, mobil di parkir, dan pak supir stand by menunggu rombongan sampai selesai menikmati sun rise. N bener aja yang dibilang sama kang dagang tadi, dinginnnnn bangettttt johnnn...errrrr. Baru nyampe sini aja gw udah 2 kali ke toilet, bawaannya bentar" pengen pipies.

Nah untuk bisa melihat sun rise, kita mesti sedikit usaha, jalan dengan kondisi menanjak sekitar 100 meter ke tempat "pemantauan" sun rise yang telah disediakan. Pemandangannya sangat-sangat nggak gw harapkan, nih tempat benar" penuh, sampai" mau cari tempat duduk aja susah apalagi mau cari spot untuk ngambil momen sun rise. Dari pagar sebelah kiri sampai kanan isinye kepale semue *mandi kipeee, klo gini gimana gw bisa liat sun rise? yang gw liat cuma pagar manusia...cuapedeh!






Setelah puas melihat sun rise, gw dan rombongan meninggalkan Penanjakan dan melanjutkan perjalanan menuju Bromo. Waktu tempuh kurang lebih 30 menit, dengan kondisi jalan yang cukup extreme (turunan curam & kondisi jalan berbatu), tapi dengan pengalaman pak supir yang hampir setiap hari melintasi jalan ini, gw dan teman" jadi gak terlalu khawatir. Sepanjang perjalan menuju Bromo, pemandangannya luar biasa john... pohon, bukit, savana, gunung Batok, gunung Semeru, wahh pokoknya ajib banget dah!

Ok, kita sampai di pelataran Bromo. Mobil bak yang di tumpangi tadi beserta Jeep-jeep sewaan lainnya pun berhenti. Nah disini kita tinggal pilih deh, mau melanjutkan dengan jalan kaki atau naik kuda sewaan (Rp.100.000,- pp, tergantung nego). Gw sendiri pilih jalan kaki, coz kapan lagi bisa menikmati pijatan pasir halus dan aroma kotoran kuda disepanjang jalan... *awas ranjau!




Dari point ini ke puncak Bromo jaraknya kurang lebih 1,5 Km, yaa lumayan lah itung" olahraga pagi. Di sebelah kiri jalur terdapat bangunan pura, tapi sayang gerbangnya di kunci dan gw gak bisa masuk ke dalamnya.




Nah ini dia 198 anak tangga (*emaknya gak ngikut program KB) yang mesti dilalui untuk bisa naik ke puncak Bromo (2.392 mdpl) dan melihat langsung kawah yang berada di bagian tengahnya.


Suhu di pagi hari berkisar 15 derajat celcius, tidak sedingin seperti suhu di Penanjakan malam tadi. Di puncak Bromo ini pemandangannya luar biasa indah John... keren abis deh pokoknya, bisa lihat gunung-gunung sekitarnya seperti gunung Batok, Kursi, Watengan, Widodaren, dan Semeru.

Jujur gw belum cukup puas menikmati keindahan alam kawasan Bromo ini, tapi apa mau dikata, waktu berbicara "woi ganteng, pulang woiii, tar ketinggalan kereta lo!" hehe...

Yah mo gimana lagi... selama masih jadi karyawan, selama-lamanya cuti ya cuma 12 hari/pertahun, itupun juga mesti ngatur strategi dari jauh-jauh hari. Gw belum mengunjungi bukit Teletubbies, air terjun Madakaripura, belum ngerasain nginep dirumah suku Tengger, belum ngerasain kopi khas Tengger, dll...........aaaaaghhh!!!

Yasudahlah, kesimpulan dari perjalanan kali ini "MISSION UNCOMPLETE" mesti dilanjutkan di lain waktu, hukumnya wajibbb!!!






9/21/2012

Ujung Kulon

Ujung Kulon, namanya begitu sering kita dengar dan kita baca, namun hanya sebagian kecil dari kita yang  pernah mengunjunginya. Untuk sampai kesini menempuh perjalanan selama kurang lebih 11 jam dari Jakarta. Sekitar jam 6 pagi rombongan yang sebagian besar baru gw kenal tiba di daerah Sumur - Ujung Kulon. Setelah istirahat selama kurang lebih 1,5 jam kami pun melanjutkan perjalanan. Perjalanan menuju pulau Handeuleum akan ditempuh dalam waktu 2 jam.



Oke, ini perahu (feeder) yang membawa rombongan  menuju kapal yang sudah kita booked sebelumnya. Lihat tuh mukanya pada sumringah, seneng bisa liat laut n naik perahu... :-)



Dalam perjalanan menuju pulau Handeuleum, kami singgah di pulau Badul untuk snorkling ria (padahal siang itu waktunya sholat jumat... *maafkan kami ya Allah). Pemandangan bawah laut di spot ini cukup bagus, lumayanlah untuk penyemangat diawal perjalanan.





Ok, perjalanan kemudian dilanjutkan. Di hari pertama ini kami tinggal di penginapan pulau Handeuleum. Tempatnya dalam kondisi baik dan terawat, mempunyai cukup kamar yang mampu menampung rombongan kami yang jumlahnya 22 orang. Suasana di penginapan ini oke banget, dengan teras yang menghadap ke laut, sebelah kanan barisan pohon kelapa, dan bagian belakang yang tertutup rapat dengan pepohonan yang banyak di huni oleh kaum monyet dan rusa yang juga merupakan penghuni pulau ini.




Jam 4 sore kami trekking dan canoeing di sungai Cigenter. Ya ini sih sebenarnya perahu... darimana canoe-nye? tapi gak papalah anggap aja canoe...hehe... Isunya di sungai ini jadi habitat buaya muara, tp itu isuuuu n gw yakin itu kerjaan kang perahunya aja biar suasananya tegang dan seru ;-) View-nya bagus banget, masih sangat alami, dan cenderung menyeramkan (coz gw masih bertanya" mengenai benar atau nggaknya ada buaya disini). Sampai di akhir aktifitas ini gw gak melihat adanya buaya, bahkan jejaknya pun gak ada, yang ada tuh kadal, biawak, kera, dan ular yang berada di dahan-dahan pohon.



Di hari ke-2 kami meninggalkan pulau Handeuleum dan beralih ke pulau Peucang. Suasana di pulau ini terlihat lebih ramai, ya karna di pulau ini jumlah penginapannya cukup banyak. Tapi walaupun jumlah penginapannya banyak, rombongan gw gak kebagian tempat juga tuh disana... *rame gilaaa

Nah, akhirnya kami yg cowok" menyewa tempat untuk istirahat di pos informasi pulau Peucang, sedangkan yang cewek" menginap di barak rusak (bekas penginapan lama) yang sudah gak digunakan lagi.

Berbeda dengan pulau Handeuleum, pulau ini sudah sangat akrab dengan aktifitas manusia. Hewannya jinak-jinak, dan sudah cuek banget dengan keberadaan manusia. 







Untuk aktifitas di pulau ini, kita bisa pilih mau trekking diakhiri melihat matahari terbenam di Karang Copong, main di pantai, atau snorkling di sebelah kiri dermaga pulau Peucang. Gw sendiri milih main" di pantai dan snorkling. Nih liat sendiri pantai-nya... gak salah kan pilihan gw ;-)


Guys, tempat ini gak seperti yang gw bayangkan sebelumnya. Dulu gw berpikiran kalau Ujung Kulon itu seperti hutan lindung dengan banyak Badak di dalamnya. Tapi itu salah besar, tempat ini lebih dari sekedar hutan, tapi perpaduan antara hutan hijau yang masih sangat alami dengan pantai dan pemandangan bawah lautnya yang luar bisa indah! Keberadaan Badak di Ujung Kulon pun tidak sebanyak jumlah Gajah di Way Kambas. Menurt polisi hutan, jumlah habitatnya berkisar antara 35-50 ekor saja. Jadi statusnya saat ini adalah "dilindungi, hampir punah, dan sangat langka".

Sore di hari yang sama, kami bergerak menuju Cibom, trekking sejauh 1,5 km melewati hutan menuju Tanjung Layar. Disini terdapat mercusuar, pos pemantauan laut, padang savana, ex. bangunan penjara yang belum selesai , tebing, karang dan pantai.






Hari ke-3 diawali dengan hunting sun rise, main di pantai, dan snorkling tuk kedua kalinya ditempat yang sama *masih belum puas dengan snorkling sore kemarin. Kemudian mandi, sarapan, dan kami melanjutkan kembali perjalanan menuju padang penggembalaan di Cidaon untuk melihat banteng, merak, dan katanya jika beruntung bisa melihat BADAK BERCULA SATU.






Sayang, gak seekor pun burung merak, banteng, atau badak yang kita lihat. Sepiiii.... 
Ya ini membuktikan bahwa keberadaan mereka memang sudah "SANGAT LANGKA".  
Menyedihkan, Indonesia yang terkenal dengan keindahan alamnya, keanekaragaman hewannya, sekarang telah masuk ke dalam fase kritis yang kondisi perlindungan alam, hewan, dan lingkungannya sangat mengkhawatirkan. Mari bersama-sama kita berpartisipasi dalam bentuk apapun untuk melindungi keanekaragaman flora dan fauna di Indonesia tercinta "PRESERVE ENDANGERED SPECIES!!!".




8/16/2012

Emisi gas buang kendaraan




Emisi gas buang adalah hasil dari suatu proses pembakaran di dalam mesin. Emisi itu mengandung berbagai unsur kimia seperti CO2 (karbon dioksida), CO (karbon monoksida), Hidrokarbon (HC), Nitrogen Oksida (NOx), dan Partikulat Matter (PM), dan sebagainya yang jelas-jelas berbahaya bagi kesehatan dan kehidupan.

Emisi yang telah terlepas ke udara bebas sama sekali tidak dapat dikontrol keberadaannya. Oleh karena itu, yang dapat kita lakukan adalah mengontrol dan membenahi sumber emisi tersebut. Hal ini lebih dikarenakan jumlah bahan bakar yang digunakan berbanding lurus dengan jumlah emisi yang dihasilkan.

Yang dapat kita lakukan, pertama yaitu perbaikan kualitas bahan bakar. Bagaimana caranya agar bahan bakar tersebut bisa diolah menjadi bahan bakar yang bersih, dan yang kedua adalah pembenahan manajemen transportasi yang meliputi peningkatan kualitas dan pelayanan transportasi umum, pengaturan jarak tempuh, dan pengaturan waktu tempuh kendaraan itu sendiri. Dan terakhir, memaksimalkan teknologi yang diusung oleh kendaraan itu sendiri, seperti teknologi common rail pada mesin diesel, direct injection pada mesin bensin, catalytic converter, dan lain sebagainya.

Emisi kendaraan di bagi ke dalam lima kategori:

Karbon Dioksida (CO2), yang merupakan produk yang tak terelakkan dari pembakaran bahan bakar yang mengandung karbon. CO2 tidak mencemarkan udara yang kita hirup, tetapi merupakan kontributor utama pemanasan global, dan karenannya harus dikurangi. Artinya, sebisa mungkin kita gunakan bahan bakar yang kadar carbonnya rendah atau tanpa carbon  sama sekali atau alternatif lainnya membuat kendaraan yang mempunyai engine yang lebih efisien.

Karbon Monoksida (CO), yang dihasilkan ketika bahan bakar berbasis karbon pembakarannya tidak sempurna. Dalam jumlah konsentrasi tinggi zat ini beracun dan harus dikendalikan. Ini dapat dikurangi dengan pembakaran yang lebih efisien pada mesin (sehingga yang dihasilkan CO2, bukan CO) dan kemudian dikurangi dengan mengoksidasinya setelah pembakaran, di dalam Catalytic Converter. [2xCO + O2 = 2xCO2]

Hidrokarbon (HC), juga dikenal sebagai "Volatile Organic Compounds (VOC) benar-benar bahan bakar yang tidak ikut terbakar. Zat ini dapat menjadi masalah untuk orang yang sulit bernapas dan merupakan kontributor bagi "kabut fotokimia" dalam kondisi iklim tertentu. Ini dikurangi dengan menghasilkan pembakaran yang lebih efisien pada mesin dan akan berkurang dengan mengoksidasinya setelah pembakaran, di dalam Catalytic Converter. . [4HxCy + (x +4 y) O2 = 2xH2O + 4yCO2]

Nitrogen Oksida (NOx) dihasilkan ketika udara (yang merupakan campuran Nitrogen dan Oksigen) dipanaskan di dalam mesin. NOx adalah kontributor pada  kabut fotokimia dan hujan asam dan bisa mengiritasi  paru-paru. Tidak seperti CO dan HC yang dapat dihilangkan melalui oksidasi, proses sebaliknya - pelepasan Oksigen, yang dikenal dengan "reduksi" diperlukan untuk mengubahnya kembali ke Nitrogen dan Oksigen. 
  
Partikulat Matter (PM) adalah partikel yang sangat kecil, sebagian besar di hasilkan dari Carbon yang tidak terbakar. 

Kendaraan  memang memiliki peran besar dalam menyumbang emisi berbahaya. Kendaraan bermotor menyumbang pencemaran CO sebesar 70% di kota-kota besar. Meski demikian, dengan dukungan pemerintah dan berbagai pihak, termasuk kesadaran masyarakat akan pentingnya udara bersih, ada banyak hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi emisi gas berbahaya yang bersumber dari kendaraan bermotor ini, meskipun harus diakui, pelaksanaannya tidaklah mudah.

5/24/2012

Produsen kendaraan terbesar di dunia

Negara mana yang paling banyak memproduksi mobil di dunia?
Jepang? Jerman? atau Amerika? bukan brow, masih salah... yang benar tuh China.



1 dari 4 mobil yang di produksi di dunia berasal dari China. Negara ini merupakan pasar kendaraan terbesar ketiga di dunia pada tahun 2006, dengan penjualannya yang naik sekitar 40% atau 4,1 juta unit. China terus memimpin dan menjadi pasar penjualan mobil terbesar pertama di dunia. Ini disebabkan oleh meningkatnya pendapatan, kemudahan proses kredit dan juga karena faktor masih rendahnya penetrasi kendaraan yang hanya sekitar 40 unit/1.000 orang, dibandingkan dengan negara-negara G7 lainnya yang berkisar 700 unit/1.000 orang.













Lebih dari separuh kendaraan di produksi di Asia dan Oceania, dimana Eropa memproduksi hampir sepertiganya. Di bawah ini, ringkasan produksi mobil global dengan negara produsennya pada tahun 2011:


Peringkat
Negara
Produksi 
kendaraan
% total total      penjualan  dunia
1
China
14,485,326
24.2%
2
Japan
7,158,525
11.9%
3
Germany
5,871,918
9.8%
4
South Korea
4,221,617
7.0%
5
India
3,053,871
5.1%
6
U.S.A.
2,966,133
4.9%
7
Brazil
2,534,534
4.2%
8
France
1,931,030
3.2%
9
Spain
1,819,453
3.0%
10
Russia
1,738,163
2.9%
11
Mexico
1,657,080
2.8%
12
Iran
1,413,276
2.4%
13
U.K.
1,343,810
2.2%
14
Czech Republic
1,191,968
2.0%
15
Canada
990,483
1.7%
16
Poland
785,000
1.3%
17
Slovakia
639,763
1.1%
18
Turkey
639,734
1.1%
19
Argentina
577,233
1.0%
20
Belgium
562,386
1.0%
21
Indonesia
561,863
1.0%
22
Thailand
549,770
0.9%
23
Malaysia
496,440
0.8%
24
Italy
485,606
0.8%
25
Romania
310,243
0.5%
26
Taiwan
288,523
0.5%
27
Hungary
200,000
0.3%
28
Sweden
188,969
0.3%
29
Slovenia
168,955
0.3%
30
Uzbekistan
146,300
0.2%
31
Portugal
141,779
0.2%
32
Pakistan
139,200
0.2%
33
Austria
130,343
0.2%
34
Ukraine
97,585
0.2%
35
Venezuela
69,115
0.1%
36
Vietnam
43,780
0.1%
37
Philippines
43,280
0.1%
38
Netherlands
40,772
0.1%
39
Colombia
30,000
0.1%
40
Serbia
15,050
0.0%
41
Finland
2,540
0.0%
Others
197,600
0.3%
Total
59,929,016
100.0%