8/16/2012

Emisi gas buang kendaraan




Emisi gas buang adalah hasil dari suatu proses pembakaran di dalam mesin. Emisi itu mengandung berbagai unsur kimia seperti CO2 (karbon dioksida), CO (karbon monoksida), Hidrokarbon (HC), Nitrogen Oksida (NOx), dan Partikulat Matter (PM), dan sebagainya yang jelas-jelas berbahaya bagi kesehatan dan kehidupan.

Emisi yang telah terlepas ke udara bebas sama sekali tidak dapat dikontrol keberadaannya. Oleh karena itu, yang dapat kita lakukan adalah mengontrol dan membenahi sumber emisi tersebut. Hal ini lebih dikarenakan jumlah bahan bakar yang digunakan berbanding lurus dengan jumlah emisi yang dihasilkan.

Yang dapat kita lakukan, pertama yaitu perbaikan kualitas bahan bakar. Bagaimana caranya agar bahan bakar tersebut bisa diolah menjadi bahan bakar yang bersih, dan yang kedua adalah pembenahan manajemen transportasi yang meliputi peningkatan kualitas dan pelayanan transportasi umum, pengaturan jarak tempuh, dan pengaturan waktu tempuh kendaraan itu sendiri. Dan terakhir, memaksimalkan teknologi yang diusung oleh kendaraan itu sendiri, seperti teknologi common rail pada mesin diesel, direct injection pada mesin bensin, catalytic converter, dan lain sebagainya.

Emisi kendaraan di bagi ke dalam lima kategori:

Karbon Dioksida (CO2), yang merupakan produk yang tak terelakkan dari pembakaran bahan bakar yang mengandung karbon. CO2 tidak mencemarkan udara yang kita hirup, tetapi merupakan kontributor utama pemanasan global, dan karenannya harus dikurangi. Artinya, sebisa mungkin kita gunakan bahan bakar yang kadar carbonnya rendah atau tanpa carbon  sama sekali atau alternatif lainnya membuat kendaraan yang mempunyai engine yang lebih efisien.

Karbon Monoksida (CO), yang dihasilkan ketika bahan bakar berbasis karbon pembakarannya tidak sempurna. Dalam jumlah konsentrasi tinggi zat ini beracun dan harus dikendalikan. Ini dapat dikurangi dengan pembakaran yang lebih efisien pada mesin (sehingga yang dihasilkan CO2, bukan CO) dan kemudian dikurangi dengan mengoksidasinya setelah pembakaran, di dalam Catalytic Converter. [2xCO + O2 = 2xCO2]

Hidrokarbon (HC), juga dikenal sebagai "Volatile Organic Compounds (VOC) benar-benar bahan bakar yang tidak ikut terbakar. Zat ini dapat menjadi masalah untuk orang yang sulit bernapas dan merupakan kontributor bagi "kabut fotokimia" dalam kondisi iklim tertentu. Ini dikurangi dengan menghasilkan pembakaran yang lebih efisien pada mesin dan akan berkurang dengan mengoksidasinya setelah pembakaran, di dalam Catalytic Converter. . [4HxCy + (x +4 y) O2 = 2xH2O + 4yCO2]

Nitrogen Oksida (NOx) dihasilkan ketika udara (yang merupakan campuran Nitrogen dan Oksigen) dipanaskan di dalam mesin. NOx adalah kontributor pada  kabut fotokimia dan hujan asam dan bisa mengiritasi  paru-paru. Tidak seperti CO dan HC yang dapat dihilangkan melalui oksidasi, proses sebaliknya - pelepasan Oksigen, yang dikenal dengan "reduksi" diperlukan untuk mengubahnya kembali ke Nitrogen dan Oksigen. 
  
Partikulat Matter (PM) adalah partikel yang sangat kecil, sebagian besar di hasilkan dari Carbon yang tidak terbakar. 

Kendaraan  memang memiliki peran besar dalam menyumbang emisi berbahaya. Kendaraan bermotor menyumbang pencemaran CO sebesar 70% di kota-kota besar. Meski demikian, dengan dukungan pemerintah dan berbagai pihak, termasuk kesadaran masyarakat akan pentingnya udara bersih, ada banyak hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi emisi gas berbahaya yang bersumber dari kendaraan bermotor ini, meskipun harus diakui, pelaksanaannya tidaklah mudah.