6/28/2011

Panas knalpot digunakan untuk Mengirit BBM





Dua pertiga - sekitar  66 persen – dari energi bensin dan solar yang dibakar di dalam mesin, terbuang dalam bentuk panas. 

Seperti Kinetic Energy Recovery System (KERS) pada F1 atau rem regenaratif pada mobil hibrida, para ahli juga ingin “memulihkan” energi terbuang tersebut untuk dimanfaatkan kembali. Memang tidak mudah, namun para periset dari perusahaan energi dan juga produsen mobil berusaha melakukan.

TEG
Seperti KERS dan rem regeneratif - energi kinetik diubah menjadi listrik – pada knalpot energi panas diubah menjadi listrik. Untuk mengubahnya, diperlukan bahan atau alat yang disebut Thermo Electric Generator (TEG). Problem utama yang dihadapi para ahli dan periset sekarang ini adalah materi dasar. Materi semikonduktor yang digunakan efisiensi masih sangat rendah dan harganya mahal. Inilah yang membuat produsen mobil kurang tertarik mengembangkannnya.  

Kendati demikian, para periset saat sedang mencoba memasang prototipe pertama TEG untuk dipasang pada kendaraan komersial dan SUV. Kebutulan, materi atau alat tersebut dikembangkan oleh perusahaan independent, yaitu BSST di Irwindale, California. Perusahaan mobil yang mengembangkan sendiri TEG adalah General Motors (GM) dan BMW.
BSST berencana sudah bisa menghasilkan prototipenya yang akan dites pada BMW dan Ford pada tahun ini. Sedangkan GM mencobanya pada SUV Chevrolet.

Materi
BSST menggunakan material baru, yaitu bismuth telluride, terdiri dari tellurium yang langka dan bekerja hanya di atas 250 derajat celcius. Sedangkan bahan yang dibutuhkan bekerja pada 500 derajat celcius. BSST juga menggembangkan bahan termoelekrik lainnya, yaitu campuran hafniumdan zirconium yang bekerja  pada suhu tinggi dan efisiensi kerjanya mencapai 40 persen.

Para periset GM yang sedang memasang prototipe terakhir TEG - dinilai lebih menjanjikan – menyebut bahannya dengan “skutterudites”. Dijelaskan bahan ini lebih murah dari tellurides, kemampuan kerjanya juga lebih baik pada suhu tingi. Berdasarkan tes pada Chevrolet Suburban, alat skutterudites terdiri dari campuran kobal arsenida (cobalt arsenide) dengan tambahan elemen langka seperti ytterbium. Menurut Gregory Meisner dari GM, kesulitan yang mereka hadapi adalah memadukan bahan tersebut menjadi kesatuan. Karena perbedaan sifat bahan menyebabkan kinerja akan menurun.

Tantangan lain adalah cara memasang TEG di di mobil. Periset telah mencoba generator bismuth telluride pada SUV. “Sekarang pemasangan dilakukan dengan menyelipkannya ke knalpot. Knalpot dipotong, seperti memasang muffler. Kami perlu merancang alat yang menyatu pada sistem kendaraan dan bukan sebagai tambahan,” harap Meisner.
Dengan kondisi pengembangan sekarang, kedua perusahaan memperkirakan, untuk memproduksi alat tersebut dalam jumlah besar dengan harga terjangkau, masih membutuhkan waktu sekitar empat tahun lagi.


Laser Siap Menggantikan Peran Busi


LONDON, Keinginan para ahli otomotif menggunakan laser sebagai pengganti busi untuk memicu pembakaran pada mesin bensin (bisa juga bahan bakar gas) semakin mendekati kenyataan. Sebuah tim pada Konferensi tentang Lasers dan Electro-Optics melaporkan bahwa mereka telah berhasil merancang laser yang dapat digunakan untuk mesin bensin.



Tak kalah menarik, seperti yang diberitakan BBC, Inggris, sebuah tim dari Jepang  dan Rumania sudah siap berdiskusi memproduksi “busi laser” ini dengan perusahaan produsen busi terkenal Jepang, Denso. Targetnya, segera mengomersialkan komponen tersebut alias diproduksi secara massal.

Hasil yang diperlihatkan tim tersebut dapat menghasilkan dua atau tiga sinar  laser yang langsung ditembakkan ke silinder mesin dengan panjang sinar yang bervariasi. Dilaporkan pula, pembakaran dihasilkan lebih sempurna. Keunggulan lainnya, tidak mengalami keausan fisik seperti busi.

Bukan hal baru
Busi, sejak ditemukan 150 tahun lalu, sampai sekarang tidak banyak mengalami perkembangan. Karena itulah para ahli berusaha mencari alternatif, yaitu sinar laser. Selama laser hanya digunakan untuk mengelas komponen busi. Dengan menggunakan busi laser, regulasi yang menuntut mesin harus makin irit bahan bakar dan ramah lingkungan, bisa dipenuhi.

Dilaporkan pula, kehebatan laser sebagai pengganti busi konvensional, di dalam satu silinder bisa dihasilkan dua atau tiga tembakan sinar laser. Kemampuan seperti itu jelas tidak bisa diperoleh oleh busi paling hebat pun selama ini.  

Ide mengganti busi dengan laser bukan hal  baru. Sejak beberapa tahun terakhir beberapa lembaga penelitian dan perguruan tinggi gencar memperkenalkannya. Termasuk hasil kerjasama antara Ford Inggris dengan Universitas Liverpool, dua tahun lalu yang merancang laser untuk mesin bensin dengan injeksi langsung.

Kelemahan busi
Busi hanya membakar campuran udara dan bahan di area sekitar celahnya. Akibatnya,  efisiensi pembakaran kurang maksimal. Di samping itu, logam yang digunakan sebagai elektroda, juga akan terkikis atau habis bersamaan dengan penggunaannya. Nah, dengan laser, kondisi tesebut dapat dicegah.

Sebelumnya para ahli kesulitan memanfaatkan laser untuk menggantikan peran busi. Pasalnya, untuk membangkitkan sinar laser dibutuhkan perangkat berukuran besar. Kerja perangkat pembangkit laser tidak efisien dan kurang  tidak stabil.

“Kendati demikian, laser ini tetap membutuhkan energi pulsa yang tinggi, mirip busi. Memerlukan energi besar untuk memulai pembakaran. Namun kini bisa dibuat dengan ukuran kompak dan kerjanya stabil,” jelas Takunori Taira dari National Institutes of Natural Sciences di Okazaki, Jepang, dikutip berbagai media internasional.

Dijelaskan pula, problem lain, yaitu sinar laser yang sangat kuat bisa merusak kabel optik  ke silinder juga sudah bisa diatasi. Caranya, tim  membuat pembangkit laser seukuran ukuran busi yang dibungkus dalam  keramik bubuk yang dipadatkan.  Hasilnya, “busi laser” tersebut bisa dipasang di kepala silinder, serperti busi sekarang.

Kehebatan lain dari laser, karena menggunakan kabel optik, mampu melepaskan pulsa pada kecepatan seperdelapan triliun detik. Tentu sangat pas buat mesin putaran tinggi atau balap. Laporan lain, prototipe busi laser yang sudah dibuat, berdiameter 9 mm dan panjangnya 11 mm.


Referensi: http://otomotif.kompas.com/read/2011/04/27/0923336/Laser.Siap.Menggantikan.Peran.Busi


Toyota Memilih Teknologi Pengisian Baterai Nirkabel


Toyota Motor Corporation mengumumkan akan berkolaborasi dengan WiTricity Corporation, perusahaan asal Massachusetts, Amerika Serikat, untuk mempercepat atau mempromosikan penggunakan sistem pengisian (cas) baterai nirkabel (wireless) untuk mobil. WiTricity selama ini dikenal sebagai perusahaan yang ahli di bidang teknologi pengisian baterai nirkabel resonansi.




Menurut Toyota, sistem WiTricity tanpa kontak langsung ini dinilai lebih efisien dan praktis dibandingkan dengan sistem induksi elektromagnetik, teknologi nirkabel lain yang masih menggunakan kontak dan selama ini sudah digunakan untuk telepon seluler dan sistem pengisian lainnya.

Ditambahkan, sistem pengisian nirkabel WiTricity ini cocok untuk mobil. Pasalnya lebih praktis dan mudah digunakan: hanya dengan memarkir mobil dan bisa dipasang di garasi atau tempat parkir umum.

Keputusan Toyota menggunakan teknologi ini didasarkan pada "Toyota Global Vision”, menyatukan teknologi mobil, rumah, dan informasi. Pengisian nirkabel hanya salah satu dari beberapa teknologi yang diincar Toyota untuk menyongsong masa datang, yaitu memperbanyak produksi mobil listrik hibirida plug-in!


Karimun Jawa (Pulau Menjangan Besar)

Pulau ini merupakan pulau yang terdekat dari pulau utama Karimunjawa, hanya membutuhkan 5-10 menit dari pelabuhan rakyat. Tidak seperti pulau lain yang menyuguhkan keindahan pantainya untuk menarik pengunjung, pulau ini tampil beda dengan adanya penangkaran hiu, dan merupakan pulau yang wajib di kunjungi jika berlibur di kepulauan Karimunjawa. 




'Berenang bersama hiu' pasti yang terpikirkan oleh manusia normal adalah sesuatu yang mengerikan, mengingat ikan ini merupakan salah satu predator yang paling buas di laut. Tapi tenang, hiu yang ada di pulau ini merupakan hiu balita hasil tangkapan para nelayan, yang apabila besar nanti akan kembali dilepas ke laut. 

Nikmati sensasi tersendiri serunya berenang bersama hiu, selain itu ditempat ini kita juga bisa menemukan penyu, bintang laut, anemon dengan nemonya  serta ikan-ikan lain. 

Selain penangkaran hiu di pulau ini juga merupakan tempat pengembangbiakan penyu yang dilakukan oleh Balai Taman Nasional Karimunjawa, untuk menghindari spesies ini dari kepunahan. Kita bisa mengunjunginya, jika beruntung  kita bisa melihat  langsung telur yang menetas dan ikut melepasnya ke laut.



Datang dan buktikan sendiri di gugusan kepulauan yang menyajikan keindahan alami ini, the one and only... Karimunjawa !